YNSU - ARTIKEL/BERITA/GALERI FOTO
Sinergi antara wakaf dan UMKM syariah sejatinya adalah jalan tengah antara spiritualitas dan produktivitas. Ia menunjukkan bahwa beribadah tidak selalu harus di atas sajadah — bisa juga melalui pemberdayaan ekonomi. Dengan niat yang lurus dan pengelolaan yang transparan, wakaf bisa menjadi mesin penggerak ekonomi umat yang berkeadilan, berdaya, dan penuh berkah.
Melalui kegiatan ini, Dompet Al-Qur’an Indonesia, Masjid An-Nur, dan YNSU berharap semakin banyak masyarakat tergerak memperluas dukungan serta kepedulian terhadap Palestina. “Semoga kehadiran kita hari ini menjadi bukti bahwa umat Islam selalu berdiri bersama saudaranya, di mana pun mereka berada,” ujar salah satu panitia.
Dompet Al-Qur’an Indonesia bekerja sama dengan Masjid An-Nur dan Yayasan Nur Sedekah Umat (YNSU) menggelar kegiatan penggalangan dana untuk korban konflik Palestina pada Rabu, 5 November 2025, di Masjid An-Nur, Perumahan Taman Suko Asri Tahap 2 Sidoarjo. Acara ini menghadirkan tiga anak Palestina: Abdurrahman, Majdy, dan Aysha Al Masry, yang dikenal sebagai bagian dari Keluarga Mujahid dan Syuhada.
Maka, menyelamatkan wakaf berarti menjaga denyut amal jariyah agar terus hidup lintas generasi. Kini saatnya masyarakat, nazhir, dan lembaga keagamaan bersinergi. Mari pastikan setiap tanah wakaf tercatat, terlindungi, dan dimanfaatkan sesuai syariat. Sebab, wakaf yang aman bukan hanya urusan hukum — tapi juga amanah suci dari mereka yang telah mewakafkan demi kebaikan umat.
Jika dulu orang berwakaf membangun masjid, kini seseorang bisa “membangun” sekolah, rumah sakit, atau beasiswa hanya dari genggaman tangan. Wakaf tunai bukan sekadar inovasi finansial, tapi bukti bahwa nilai-nilai Islam selalu punya cara untuk beradaptasi — modern, aman, dan tetap penuh berkah.
Ketika umat yakin bahwa harta wakaf mereka benar-benar bermanfaat dan dikelola secara profesional, maka semangat berwakaf akan menyala lebih terang. Saat itulah, wakaf tak hanya menjadi amal jariyah pribadi, tetapi juga fondasi kokoh bagi kesejahteraan umat yang berkelanjutan.
Dengan kegiatan seperti ini, PONSU tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi anak-anak yatim dan dhuafa, tetapi juga rumah pendidikan yang menumbuhkan semangat berprestasi dan akhlak mulia. Dari gedung sederhana di Sidoarjo itu, tekad anak-anak muda penerus bangsa terus menyala, menandai langkah menuju masa depan yang lebih cerah.
Kini, sejumlah lembaga keuangan syariah, kampus, dan ormas Islam mulai mendorong edukasi wakaf produktif. Gerakan ini bukan hanya soal uang dan aset, tapi juga tentang membangun kesadaran kolektif — bahwa wakaf adalah bentuk kecerdasan spiritual dan sosial umat Islam. Karena ketika umat memahami wakaf dengan benar, mereka bukan hanya menjadi pemberi, tapi juga pencipta keberkahan yang terus hidup lintas generasi.
Di tengah kesenjangan ekonomi yang masih lebar, inilah saatnya kita menghidupkan kembali semangat berbagi dengan cara yang lebih cerdas dan berkelanjutan. Karena sejatinya, harta yang paling hidup adalah harta yang terus memberi kehidupan bagi orang lain.
Sebab, wakaf sejatinya bukan hanya tentang memberi, tetapi memastikan pemberian itu terus hidup dan bermanfaat. Dari tanah yang dulu diam dan terlupakan, kini bisa tumbuh berkah yang menyejukkan banyak jiwa — bukti bahwa ketika harta diurus dengan amanah dan ilmu, ia tidak akan diam di bumi, tapi mengalir hingga ke langit.