Pipa Kebaikan untuk Bantu Pesantren UW Jombang Tebar Ilmu Kebaikan

Beberapa hari terakhir sebuah sudut Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo (UW) di Diwek, Jombang, tampak lebih ramai dari biasanya. Di sana sekelompok santri memperhatikan sebuah perangkat berbentuk tabung — alat filtrasi air UNUSA Water — yang kelak menjadi sumber air bersih baru bagi mereka. Alat itu merupakan bantuan dari Yayasan Nur Sedekah Umat (YNSU) Sidoarjo dan diprakarsai oleh Telkom Witel Jawa Timur.
Dan hari itu, Jumat, 21 November 2025, dilakukan upacara serah terima secara resmi ke Pondok Pesantren UW. Pengasuh sekaligus Ketua Yayasan Al Urwatul Wutsqo, Drs. KH. Muhammad Ya’kub, berdiri dengan senyum yang tak disembunyikan. Ia mengisahkan perjalanan panjang lembaga yang dirintisnya: dari MI, MTS, MA, hingga Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah yang kini menampung total sekita 1.300 santri.
“Sebagian besar santri kami dari keluarga yang pas-pasan. Bantuan ini tentu sangat berarti,” ujarnya, seraya melontarkan doa panjang bagi para pemberi manfaat.

Dalam sambuatan balasan, Ketua Pembina YNSU, Dr. Sularno, M.Si., menyebut yayasannya hanya ‘menyambung pipa kebaikan.’ Ia menggambarkan sinergi YNSU, CEHP UNUSA, dan Telkom layaknya aliran air yang mencari jalan ke tempat paling membutuhkan.
“Sebelumnya kami juga menyalurkan bantuan serupa ke Pesantren Jabal Noer di Sidoarjo,” katanya. Ia berharap setiap tetes air bersih yang keluar dari alat itu menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang ikut merancangnya.
Perwakilan Center for Environmental Health of Pesantren (CEHP) UNUSA, Nabil, turut menyampaikan penjelasan teknis. Ia menggantikan Kepala CEHP, H. Achmad Syafiuddin, yang berhalangan hadir. Menurutnya, UNUSA membentuk laboratorium CEHP setelah mendapati banyak pesantren menghadapi dua masalah klasik: kualitas air yang buruk dan penumpukan sampah.
Dari laboratorium itulah lahir UNUSA Water — alat filtrasi yang dirancang murah, ringkas, dan mudah dirawat. Juga lahir pula teknologi insinerator yang bebas asap untuk pengolahan sampah.

Sesi ditutup oleh sambutan Head of Telkom Daerah Jombang Witel Jawa Timur, H. Imam Samrozi, ST, MM. Dengan nada tenang, ia menjelaskan bahwa program Sarana Air Bersih merupakan bagian dari CSR (Corporate Social Responsibility)/TJSL (Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan) Telkom. Harapannya sederhana: alat itu dipakai, dirawat, dan memberi manfaat jangka panjang.
“Mohon doa dari para kiai dan santri. Di tengah kompetisi industri telekomunikasi, kami ingin tetap tumbuh agar terus bisa memberi manfaat,” tutupnya.
Di bawah cuaca sejuk Jombang karena terakhir-terakhir diguyur hujan, tabung filtrasi itu berdiri seperti janji baru: bahwa akses air bersih bukan kemewahan, melainkan hak yang layak diupayakan — bahkan jika harus melalui pipa-pipa kebaikan yang dirangkai banyak tangan.

