Generasi Muda dan Tantangan Wakaf di Era Digital

Bicara soal wakaf, kebanyakan dari kita mungkin langsung terbayang tanah untuk masjid, makam, atau pesantren — sesuatu yang identik dengan orang tua atau tokoh masyarakat. Padahal, di era digital seperti sekarang, wakaf tak lagi sebatas urusan generasi tua. Justru anak mudalah yang punya peluang besar untuk menghidupkan semangat wakaf dengan cara baru: cepat, mudah, dan relevan dengan zaman.

Sayangnya, kesadaran itu belum banyak tumbuh. Banyak anak muda Muslim menganggap wakaf sebagai hal “serius” dan jauh dari keseharian mereka. Padahal, semangat wakaf sejatinya adalah berbagi manfaat jangka panjang — dan itu sangat sejalan dengan semangat generasi muda yang ingin memberi dampak positif bagi dunia. Hanya saja, pendekatannya perlu diubah.

Di sinilah peran kampanye kreatif di media sosial jadi kunci.

Bayangkan konten tentang wakaf dikemas dengan gaya storytelling yang ringan, visual menarik, bahkan diselipkan humor khas anak muda. Misalnya, video pendek tentang “wakaf seribu rupiah yang bisa bangun masa depan”, atau reels inspiratif tentang “investasi akhirat yang bisa dimulai dari smartphone kamu.” Dengan cara seperti ini, pesan wakaf bisa terasa lebih dekat dan membumi.

Selain itu, kini sudah banyak aplikasi donasi digital yang memungkinkan siapa pun berwakaf hanya dengan beberapa ketukan jari. Tak perlu datang ke lembaga atau isi formulir panjang.

Cukup lewat aplikasi, nominal berapa pun bisa disalurkan secara transparan, lengkap dengan laporan penggunaan dan dampaknya. Teknologi menjadi jembatan antara niat baik dan aksi nyata.

Tak kalah penting, munculnya influencer Muslim juga bisa jadi kekuatan besar. Mereka punya pengaruh besar dalam membentuk gaya hidup dan nilai sosial generasi muda.

Kolaborasi antara lembaga wakaf dan influencer — misalnya dalam kampanye #WakafBikinKeren atau #WakafUntukPerubahan — bisa mengubah persepsi bahwa wakaf bukan hal kuno, tapi bagian dari gaya hidup sosial yang keren dan berkelanjutan.

Generasi muda hari ini bukan hanya pengguna teknologi, tapi juga penggerak perubahan. Jika mereka mau terlibat, wakaf bisa melesat jauh melampaui tembok masjid dan pesantren, menjadi gerakan sosial yang hidup di ruang digital. Karena pada akhirnya, wakaf bukan tentang usia, tapi tentang kepedulian. Dan siapa bilang peduli harus menunggu tua?

Admin YNSU

Yayasan Nur Sedekah Umat (YNSU) adalah organisasi nir labar berbentuk yayasan di bidang sosial. Memiliki semboyan: "Menggalang Potensi. Menebar Manfaat. Berkontribusi untuk Negeri. Meraih Ridhlo Ilahi."

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *