Wakaf sebagai Investasi Abadi: Warisan Rasulullah SAW untuk Umat

Bagi banyak orang, investasi adalah cara menyiapkan masa depan. Namun, di masa Rasulullah SAW, konsep investasi tidak hanya tentang dunia, melainkan juga akhirat. Salah satu bentuk investasi abadi itu adalah wakaf

Wakaf adalah harta yang diserahkan untuk kemaslahatan umat, pahalanya terus mengalir bahkan setelah pemiliknya tiada. Rasulullah SAW sendiri mencontohkannya, dan para sahabat menjadikannya bagian dari gaya hidup sosial yang penuh berkah.

Salah satu kisah paling terkenal adalah tentang Utsman bin Affan RA dan sumur Raumah. Ketika Madinah dilanda kekeringan, air menjadi barang langka. Di tengah krisis itu, hanya ada satu sumber air yang jernih — sumur milik seorang Yahudi yang menjualnya dengan harga tinggi.

Warga Muslim harus membayar mahal setiap kali ingin mengambil air. Melihat kondisi ini, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang membeli sumur Raumah lalu menyedekahkannya untuk kaum Muslimin, maka baginya surga.”

Tanpa ragu, Utsman bin Affan pun membeli sumur itu dengan harga besar, lalu mewakafkannya untuk umat Islam. Sejak hari itu, siapa pun boleh mengambil air tanpa biaya. Rasulullah SAW memuji kedermawanan Utsman dan mendoakannya agar hartanya selalu diberkahi.

Ajaibnya, doa itu benar-benar terwujud. Harta Utsman tidak pernah berkurang, justru semakin melimpah. Bahkan hingga berabad-abad kemudian, sumur wakaf itu tetap mengalir memberi manfaat.

Catatan sejarah menyebutkan, air dari sumur wakaf Utsman masih digunakan hingga kini di Madinah. Lahan di sekitarnya dikelola pemerintah Saudi sebagai kebun kurma.

Keuntungannya disimpan dalam rekening khusus atas nama Waqf Uthman bin Affan. Dari hasil itu, sebagian disumbangkan ke fakir miskin dan pembangunan masjid — bukti nyata bahwa pahala Utsman masih mengalir 14 abad setelah beliau wafat.

Kisah ini menggambarkan makna sejati investasi abadi. Wakaf bukan sekadar amal, tetapi strategi jangka panjang untuk kemaslahatan umat. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa harta terbaik bukan yang disimpan, melainkan yang ditanam untuk kebaikan.

Di era modern, semangat wakaf bisa diterapkan dalam bentuk yang lebih luas — tanah untuk sekolah, dana untuk rumah sakit, atau aset produktif untuk pemberdayaan ekonomi. Semua itu mencerminkan warisan Rasulullah SAW yang relevan sepanjang zaman: menjadikan harta bukan sekadar milik pribadi, melainkan sarana menebar manfaat tanpa batas waktu. Sebab, wakaf adalah bukti bahwa sebagian dari diri kita bisa hidup selamanya, bahkan setelah tubuh ini kembali ke tanah.

Admin YNSU

Yayasan Nur Sedekah Umat (YNSU) adalah organisasi nir labar berbentuk yayasan di bidang sosial. Memiliki semboyan: "Menggalang Potensi. Menebar Manfaat. Berkontribusi untuk Negeri. Meraih Ridhlo Ilahi."

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *