Keteladanan Sedekah Nabi Muhammad Saw: Memberi Meski Dalam Kesempitan

Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, kita sering menjumpai alasan klasik ketika diajak bersedekah: “nanti kalau sudah mapan baru berbagi.” Padahal, sejarah hidup Nabi Muhammad SAW justru menunjukkan sebaliknya.

Beliau mengajarkan bahwa kedermawanan tidak harus menunggu kaya. Bahkan dalam keadaan sempit sekalipun, tangan beliau tidak pernah berhenti memberi.

Salah satu kisah yang begitu masyhur adalah ketika Rasulullah SAW kedatangan seorang tamu. Saat itu, di rumah beliau tidak ada makanan sedikit pun. Tanpa menunda, beliau meminta para sahabat untuk menjamunya. Seorang sahabat pun membawa tamu tersebut pulang, meski ia sendiri hanya memiliki makanan yang pas untuk keluarganya.

Dengan trik sederhana, ia dan istrinya berpura-pura memperbaiki lampu agar rumah sedikit gelap, lalu membiarkan tamu itu makan hingga kenyang, sementara mereka menahan lapar.

Keesokan harinya, Rasulullah SAW tersenyum dan memberi kabar gembira: Allah ridha dengan perbuatan itu. Kisah ini menggambarkan bagaimana Nabi mendidik sahabat untuk mendahulukan orang lain, meski diri sendiri sedang butuh.

Rasulullah SAW pun memberi teladan langsung. Beliau pernah mendapatkan harta rampasan perang, namun tidak pernah menahannya lama-lama. Hampir selalu, harta itu segera disalurkan kepada yang berhak.

Pernah pula beliau hanya memiliki sembilan dirham. Sebagian dibelikan pakaian, sebagian lain dibagikan kepada fakir miskin. Hingga beliau pulang tanpa menyisakan apapun untuk diri sendiri.

Yang menarik, sedekah Rasulullah SAW tidak terbatas pada materi. Beliau menegaskan bahwa senyuman, tutur kata lembut, dan sekadar menyingkirkan duri dari jalan juga termasuk sedekah. Inilah pelajaran besar bahwa sedekah bukanlah beban, melainkan gaya hidup seorang mukmin.

Hikmah dari keteladanan ini begitu jelas. Kita tidak perlu menunggu kaya raya untuk berbagi. Bahkan dalam kondisi pas-pasan, ada selalu ruang untuk memberi. Nabi SAW menanamkan bahwa keberkahan hidup tidak datang dari berapa banyak harta yang ditimbun, melainkan dari seberapa ikhlas harta itu dibagi.

Di era sekarang, ketika banyak orang merasa berat melepas sedikit rezekinya, teladan Rasulullah SAW menjadi obat hati. Beliau mengajarkan bahwa sedekah tidak mengurangi harta, melainkan justru menambah berkah. Seperti sabdanya: “Sedekah tidak akan mengurangi harta.

Maka, mari belajar dari beliau. Mulailah dari hal kecil: senyum tulus, membantu tetangga, atau menyisihkan uang jajan anak untuk berbagi. Sebab, seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, kedermawanan sejati bukan menunggu lapang, tetapi berani memberi meski dalam kesempitan.

Admin YNSU

Yayasan Nur Sedekah Umat (YNSU) adalah organisasi nir labar berbentuk yayasan di bidang sosial. Memiliki semboyan: "Menggalang Potensi. Menebar Manfaat. Berkontribusi untuk Negeri. Meraih Ridhlo Ilahi."

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *