Infaq Diam-diam ala Rasulullah SAW: Amal Tersembunyi yang Mengangkat Derajat
Di tengah gemerlap zaman yang serba terbuka, di mana setiap aktivitas mudah dipamerkan di media sosial, ada satu teladan dari Rasulullah SAW yang seolah menampar kesadaran kita: berinfaq diam-diam, tanpa riya, tanpa berharap sorotan manusia. Amal yang tersembunyi, justru itulah yang paling tinggi nilainya di sisi Allah.
Rasulullah SAW bukan hanya pemimpin umat, beliau juga seorang dermawan sejati. Namun, menariknya, banyak infaq beliau yang tidak pernah diumumkan. Sejarah mencatat, Nabi sering kali memberi bantuan secara sembunyi, hingga tak seorang pun mengetahui siapa penerimanya.
Bahkan, sebagian sahabat hanya menyadari kedermawanan Nabi setelah beliau wafat – ketika orang-orang miskin yang dulu diam-diam menerima bantuan, tiba-tiba kehilangan penopang hidupnya. Mengapa infaq diam-diam begitu istimewa? Karena di situlah teruji keikhlasan. Tanpa sorotan mata manusia, tanpa pujian, amal itu benar-benar lahir dari hati yang tulus.
Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa salah satu golongan yang akan mendapat naungan Allah di hari kiamat adalah orang yang bersedekah dengan tangan kanannya, hingga tangan kirinya pun tidak tahu apa yang dikeluarkan. Sebuah metafora indah tentang betapa rahasianya amal yang ikhlas.
Kebiasaan Nabi ini menjadi pelajaran penting bagi umat Islam. Di satu sisi, kita memang dianjurkan menampakkan sebagian amal agar bisa menginspirasi orang lain. Namun, ada nilai spiritual yang jauh lebih tinggi ketika kita berinfaq tanpa seorang pun mengetahuinya. Itulah latihan hati: menundukkan ego, menepis rasa ingin dipuji, dan hanya berharap balasan dari Allah semata.
Bayangkan, betapa damainya sebuah masyarakat jika infaq tidak lagi dijadikan ajang pencitraan. Betapa indahnya bila tangan-tangan dermawan tak mencari panggung, melainkan hanya mencari ridha Ilahi. Itulah yang Nabi ajarkan—amal yang tersembunyi tapi berdampak nyata, mengangkat derajat pelakunya, sekaligus menolong mereka yang membutuhkan.
Dalam dunia yang penuh sorotan ini, infaq diam-diam adalah ruang hening yang menyembuhkan jiwa. Ia menumbuhkan rasa rendah hati, mengikis kesombongan, dan membuat hubungan dengan Allah terasa lebih intim.
Meneladani Rasulullah SAW, mari kita sisihkan sebagian rezeki dengan cara yang tak diketahui siapa pun. Sebab boleh jadi, amal tersembunyi itulah yang kelak menjadi penolong kita di hadapan Allah.
