Orang Baik Itu Terlihat dari Sikapnya pada Tetangga

Hidup sendiri di pulau kosong tentu mustahil. Seberapa sibuk pun kita, seberapa tinggi pun pagar rumah, ujung-ujungnya tetap butuh tetangga. Dan dalam Islam, hubungan bertetangga bukan hanya soal sosial, tapi juga soal ibadah.

Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya bersikap baik kepada tetangga. Dalam satu hadis, beliau bersabda:
“Demi Allah, tidak beriman! Demi Allah, tidak beriman! Demi Allah, tidak beriman!” Ditanyakan, ‘Siapa, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bayangkan, sampai-sampai tingkat keimanan seseorang dipertanyakan hanya karena perlakuannya pada tetangga.

Islam tidak hanya menyuruh kita sholat, puasa, dan berdzikir. Tapi juga menaruh perhatian besar pada relasi sosial yang paling dekat: tetangga. Rasulullah bahkan bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Memuliakan itu luas maknanya — bisa dengan tidak berisik saat malam, tidak parkir sembarangan, menyapa dengan ramah, atau berbagi makanan sederhana. Bahkan kalau sedang masak sayur berkuah, dianjurkan menambahkan air supaya bisa dibagi ke tetangga (HR. Muslim).

Tetangga juga menjadi orang pertama yang biasanya tahu kalau kita sedang kesusahan. Saat mobil mogok, anak sakit, atau rumah kebanjiran, tetangga yang pertama datang membantu. Maka baiknya hubungan dengan tetangga, bukan hanya ibadah, tapi juga investasi sosial yang nyata.

Menariknya, dalam Islam, batasan tetangga itu sangat luas. Dalam satu riwayat disebutkan, tetangga itu bisa meliputi 40 rumah ke kanan, kiri, depan, dan belakang. Artinya, lingkungan kita yang paling dekat harus kita jaga baik-baik.

Tentu saja, tak semua tetangga sempurna. Ada yang cerewet, ada yang suka nyinyir, atau ada pula yang seperti tak peduli. Tapi di situlah ujian sebenarnya. Jika kita mampu tetap bersikap baik, sabar, dan menjaga hubungan, di situlah letak kemuliaannya.

Orang baik itu tidak hanya tampak saat di masjid atau media sosial, tapi terlihat nyata dari caranya memperlakukan tetangganya. Maka, kalau ingin tahu karakter sejati seseorang, tanya saja pada tetangganya.

Karena sebagaimana kata pepatah Arab: “Tetangga sebelum rumah, teman sebelum perjalanan.” Dan Rasulullah telah memberi teladan: menjadi orang baik dimulai dari menjadi tetangga yang baik.

Admin YNSU

Yayasan Nur Sedekah Umat (YNSU) adalah organisasi nir labar berbentuk yayasan di bidang sosial. Memiliki semboyan: "Menggalang Potensi. Menebar Manfaat. Berkontribusi untuk Negeri. Meraih Ridhlo Ilahi."

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *