Lebih dari Sekadar Menyembelih: Makna Dalam di Balik Ibadah Qurban

Setiap tahun, saat Idul Adha tiba, kita melihat pemandangan yang hampir selalu sama: kambing, sapi, bahkan kadang unta, digiring ke tempat penyembelihan. Anak-anak menonton dengan penasaran, sebagian orang dewasa sibuk membagikan daging, dan bau anyir darah bercampur haru serta kegembiraan.

Namun, di balik hiruk-pikuk itu, tahukah kita apa sebenarnya makna dari berqurban?

Ibadah qurban bukan sekadar menyembelih hewan ternak. Ia adalah simbol ketaatan dan pengorbanan—yang berakar dari kisah luar biasa Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS. Dalam mimpi, Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah untuk menyembelih anaknya sendiri. Tanpa ragu, beliau patuh. Dan Ismail pun ridha. Namun di detik akhir, Allah mengganti Ismail dengan seekor domba. Dari situlah ibadah qurban bermula.

Makna qurban sejatinya adalah ujian keikhlasan dan bukti ketaatan. Hewan ternak yang disembelih adalah simbol dari “kepemilikan” duniawi kita—harta, keinginan, dan ego. Saat seseorang menyerahkan hewan terbaik miliknya untuk disembelih demi Allah, ia sedang menaklukkan rasa cinta terhadap dunia dan mengutamakan cinta kepada Sang Pencipta.

Coba bayangkan: seekor sapi dengan harga belasan juta rupiah atau kambing gemuk yang dibeli dengan susah payah, justru diserahkan untuk dikorbankan. Itu bukan perkara kecil. Tapi dari situlah nilainya muncul — karena berqurban mengajarkan bahwa berbagi itu tak selalu menunggu berlebih, dan mencintai Allah berarti siap melepaskan apa pun yang kita anggap paling berharga.

Selain nilai spiritual, qurban juga membawa manfaat sosial. Daging yang disembelih tak hanya untuk diri sendiri, tapi dibagikan ke yang membutuhkan. Di momen inilah, mereka yang jarang bisa menikmati daging, ikut merasakan nikmatnya makanan bergizi. Qurban menjadi jalan untuk menyatukan hati, menjembatani jurang antara kaya dan miskin.

Dan ada keindahan lain yang kadang luput disadari: rasa kebersamaan. Ketika satu sapi dibeli patungan oleh 7 orang, ketika para panitia berjibaku mengolah dan membagikan daging dan ketika tangan-tangan saling menyambut dengan senyum di setiap bungkusan — di situlah nilai qurban menjadi nyata.

Jadi, qurban bukan hanya tentang kambing atau sapi. Ia adalah latihan jiwa untuk lebih ikhlas, lebih taat, dan lebih peduli. Karena sejatinya, bukan darah dan daging yang sampai kepada Allah, melainkan ketakwaan dari hati yang rela memberi.

Admin YNSU

Yayasan Nur Sedekah Umat (YNSU) adalah organisasi nir labar berbentuk yayasan di bidang sosial. Memiliki semboyan: "Menggalang Potensi. Menebar Manfaat. Berkontribusi untuk Negeri. Meraih Ridhlo Ilahi."

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *